Inspirasi Gaya Berbusana Syahrini Tergantung Suasana Hati
A
A
A
JAKARTA - Solois cantik asal kota hujan, Syahrini tampak cantik dan anggun dengan balutan gaun putih yang elegan pada acara Dahsyatnya Awards di Jakarta (23/1/2015). Head piece berwarna senada dengan aksen bulu yang dia kenakan turut menyempurnakan penampilannya pada malam itu.
Pelantun Cetar ini mengaku setiap baju atau gaun yang dia kenakan ketika bernyanyi di atas panggung adalah inspirasinya sendiri, tergantung suasana hatinya.
“Semuanya based on mood. Kalau hari ini mood-nya lagi bling-bling jadinya pakai ini. Seniman itu semuanya based on mood, jadi tidak punya inspirasi dari siapa-siapa. Seorang entertainer itu punya integritas dan ciri khas. Jadi, nggak usah ngikutin orang. Jadilah pribadi yang keratif, harus percaya diri dan harus berpikiran postif supaya energinya positif,” ungkap mantan teman duet Anang Hermansyah ini.
Syahrini juga mengaku gaya busana yang dia kenakan adalah apa yang kerap dilihatnya ketika berkunjung ke luar negeri. Namun tentunya disesuaikan dengan adat ketimuran.
“Gaya berpakaian biasanya dari apa yang aku lihat ketika jalan ke luar (negeri). Kalau aku lihat bagus, kira-kira kalau diaplikasikan dengan adat ketimuran itu seperti apa. Kayak misalnya bule kan pakaiannya serba terbuka, tentu nggak mungkin dipakai oleh kita,” papar dara kelahiran 1 Agustus 1982 tersebut.
Pelantun Cetar ini mengaku setiap baju atau gaun yang dia kenakan ketika bernyanyi di atas panggung adalah inspirasinya sendiri, tergantung suasana hatinya.
“Semuanya based on mood. Kalau hari ini mood-nya lagi bling-bling jadinya pakai ini. Seniman itu semuanya based on mood, jadi tidak punya inspirasi dari siapa-siapa. Seorang entertainer itu punya integritas dan ciri khas. Jadi, nggak usah ngikutin orang. Jadilah pribadi yang keratif, harus percaya diri dan harus berpikiran postif supaya energinya positif,” ungkap mantan teman duet Anang Hermansyah ini.
Syahrini juga mengaku gaya busana yang dia kenakan adalah apa yang kerap dilihatnya ketika berkunjung ke luar negeri. Namun tentunya disesuaikan dengan adat ketimuran.
“Gaya berpakaian biasanya dari apa yang aku lihat ketika jalan ke luar (negeri). Kalau aku lihat bagus, kira-kira kalau diaplikasikan dengan adat ketimuran itu seperti apa. Kayak misalnya bule kan pakaiannya serba terbuka, tentu nggak mungkin dipakai oleh kita,” papar dara kelahiran 1 Agustus 1982 tersebut.
(alv)